Bagian 2, Pedoman Berpolitik Warga NU: Berpolitik dengan Hati

“Politik bagi Nahdlatul Ulama adalah politik yang berwawasan kebangsaan dan menuju integritas bangsa dengan langkah-langkah yang senantiasa menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan untuk mencapai cita-cita bersama, yaitu terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur lahir dan batin dan dilakukan sebagai amal ibadah menuju kebahagiaan di dunia dan kehidupan di akhirat.”

― Pedoman Berpolitik Warga NU ―

Sebuah langkah besar dalam memahami dan menjalani politik adalah dengan merangkul nilai-nilai kebangsaan serta memprioritaskan integritas bangsa. Nahdlatul Ulama (NU), sebagai salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, mengajarkan bahwa politik seharusnya menjadi sarana untuk mencapai keadilan, kemakmuran, dan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat.

Dalam “Pedoman Berpolitik Warga NU”, tergambar jelas bahwa politik bagi NU bukanlah sekadar upaya untuk meraih kekuasaan semata, melainkan sebuah amal ibadah yang dijalankan menuju kebahagiaan di dunia dan kehidupan di akhirat. Mari kita telaah lebih dalam makna dari kutipan tersebut.

1. Politik dengan Wawasan Kebangsaan

NU meyakini bahwa politik yang benar adalah politik yang memandang seluruh aspek kehidupan bermasyarakat dengan wawasan kebangsaan. Artinya, setiap langkah politik yang diambil seharusnya bertujuan untuk meningkatkan kehidupan bersama dan menciptakan harmoni di antara warga negara. NU mengajarkan agar politik tidak semata-mata menjadi ajang pertarungan kekuasaan, melainkan panggung kebijakan yang mampu memberikan manfaat bagi seluruh rakyat.

2. Menuju Integritas Bangsa

Integritas bangsa adalah pondasi utama yang harus dijaga dalam berpolitik menurut pandangan NU. Artinya, setiap langkah politik yang diambil seharusnya tidak merugikan keutuhan dan keutuhan negara. Menghindari konflik, merawat kerukunan antarwarga, dan menjunjung tinggi persatuan adalah prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh dalam berpolitik menurut NU.

3. Persatuan dan Kesatuan sebagai Fondasi

NU mengajarkan bahwa persatuan dan kesatuan adalah kunci utama untuk mencapai cita-cita bersama. Politik seharusnya menjadi alat untuk memperkuat hubungan antarwarga, tanpa memandang perbedaan suku, agama, dan ras. Dalam perspektif NU, politik yang benar adalah politik yang mampu mempersatukan dan memperkokoh fondasi bangsa.

4. Mencapai Cita-Cita Bersama: Masyarakat Adil dan Makmur

NU memiliki visi yang jelas terkait cita-cita bersama, yaitu terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur lahir dan batin. Dalam konteks politik, hal ini berarti bahwa setiap kebijakan dan tindakan politik seharusnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, tanpa meninggalkan seorang pun. Politik yang sesuai dengan nilai-nilai NU adalah politik yang menciptakan keadilan sosial dan kemakmuran bagi semua.

5. Politik sebagai Amal Ibadah menuju Kebahagiaan

Menurut NU, berpolitik bukanlah semata-mata tindakan dunia, melainkan juga amal ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Tuhan. Dengan niat yang tulus untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat, setiap langkah politik seharusnya dijalankan dengan integritas, kejujuran, dan rasa tanggung jawab yang tinggi.

Kesimpulan

Melalui pandangan politik yang diilustrasikan dalam “Pedoman Berpolitik Warga NU”, kita dapat melihat bahwa berpolitik bukanlah sekadar pertarungan kekuasaan, melainkan panggilan untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa. Politik yang benar, menurut NU, adalah politik yang dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab, cinta tanah air, dan niat yang tulus untuk mencapai kebahagiaan bersama. Mari kita terapkan nilai-nilai ini dalam setiap aspek kehidupan politik kita, sehingga kita dapat menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan bagi semua.